OP.DIKKI RAJAGUKGUK
Jumat, 08 Januari 2016
Ucok Menangis Sepulang Sekolah Pulang sekolah si Ucok nangis. Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??" Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..." Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??" Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?" Bapak: "Lantas kau jawab apa?" Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!" Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!" Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!" Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi.. Bapak: "Massam mananya Ucok??" Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak." Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya." Di Sekolah Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?" Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.." Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??" Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?" Bu Guru (makin bengong): "Trus?" Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!" Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!" Di Jalan Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!" Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok, Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??" Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak. Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Ucok Menangis Sepulang Sekolah Pulang sekolah si Ucok nangis. Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??" Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..." Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??" Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?" Bapak: "Lantas kau jawab apa?" Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!" Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!" Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!" Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi.. Bapak: "Massam mananya Ucok??" Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak." Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya." Di Sekolah Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?" Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.." Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??" Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?" Bu Guru (makin bengong): "Trus?" Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!" Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!" Di Jalan Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!" Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok, Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??" Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak. Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Ucok Menangis Sepulang Sekolah
Pulang sekolah si Ucok nangis.
Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??"
Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..."
Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??"
Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak: "Lantas kau jawab apa?"
Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!"
Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak: "Massam mananya Ucok??"
Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak."
Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong): "Trus?"
Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!"
Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!"
Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok,
Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak.
Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??"
Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..."
Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??"
Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak: "Lantas kau jawab apa?"
Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!"
Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak: "Massam mananya Ucok??"
Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak."
Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong): "Trus?"
Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!"
Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!"
Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok,
Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak.
Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Source: http://www.ketawa.com/2013/10/9491-ucok-menangis-sepulang-sekolah.html
Ucok Menangis Sepulang Sekolah
Pulang sekolah si Ucok nangis.
Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??"
Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..."
Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??"
Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak: "Lantas kau jawab apa?"
Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!"
Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak: "Massam mananya Ucok??"
Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak."
Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong): "Trus?"
Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!"
Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!"
Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok,
Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak.
Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??"
Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..."
Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??"
Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak: "Lantas kau jawab apa?"
Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!"
Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak: "Massam mananya Ucok??"
Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak."
Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong): "Trus?"
Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!"
Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!"
Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok,
Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak.
Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Source: http://www.ketawa.com/2013/10/9491-ucok-menangis-sepulang-sekolah.html
Jumat, 06 Juli 2012
Cerita Lucu: Uang Kembalian CeritaLucu.Gen22.net - Kereta api berhenti di stasiun Karawang sebelum melanjutkan perjalanannya. Pak Urip menjulurkan kepala lewat jendela. Seorang anak kecil berdiri dekat jendela. "Jang, jang, jang " panggilnya. Anak itu mendekat. Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah, "Minta tolong di belikan dua potong roti, satu untuk kamu," katanya. Si anak pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti. Ia mengembalikan uang lima ratus rupiahnya. "Pak, roti yang ini tinggal satu-satunya di warung. Jadi terpaksa saya beli. Kembaliannya ini buat Bapak," katanya. Lalu ia sambil mengunyah roti pergi meninggalkan bapak Urip.
Pomparan Op.dikki Rajagukguk
Anak Bawa 7 Halak
1. A.Dikki Rajagukguk/Br.Manullang
2. A Nining Rajagukguk/Br.Tampubolon
3. A Jokky Rajagukguk/Br.Sitorus
4. A Vivi Rajagukguk/Br.Sitorus
5. A Mikcael Rajagukguk/Br.Hutabarat
6. A Olan Rajagukguk/Br.Naibaho
7. A Duma Rajagukguk/Br.Pardede
Boru 4 Halak
1. Nai Gres Br.Rajagukguk/.......
2. Nai Helen Br.Rajagukguk/R.Sihombing+
3. Nai Tama Br.Rajagukguk/Naingolan
4. N.Br.Rajagukguk/A.Rajagukguk
Anak Bawa 7 Halak
1. A.Dikki Rajagukguk/Br.Manullang
2. A Nining Rajagukguk/Br.Tampubolon
3. A Jokky Rajagukguk/Br.Sitorus
4. A Vivi Rajagukguk/Br.Sitorus
5. A Mikcael Rajagukguk/Br.Hutabarat
6. A Olan Rajagukguk/Br.Naibaho
7. A Duma Rajagukguk/Br.Pardede
Boru 4 Halak
1. Nai Gres Br.Rajagukguk/.......
2. Nai Helen Br.Rajagukguk/R.Sihombing+
3. Nai Tama Br.Rajagukguk/Naingolan
4. N.Br.Rajagukguk/A.Rajagukguk
Langganan:
Postingan (Atom)